Rabu, 04 Januari 2012

Bersuci Dalam Pandangan Islam

Istilah bersuci dalam syariat Islam disebut "thaharah",yang secara lughawi berasal dari kata "thahura-yath-huru-thuhran-wa thaharah" yang berarti bersih atau suci. Selain kata "thaharah",dalam al-Qur'an atau hadits,banyak kata-kata lain yang merujuk kepada makna bersih atau suci,baik yang berhubungan dengan kebersihan fisik atau kesucian hati atau jiwa antara lain; "bara'ah, tazkiyah, dan nadzafah."


Sedangkan menurut istilah Fiqih, yang dimaksud dengan "thaharah" adalah bersuci dengan alat-alat dan cara-cara yang telah ditetapkan oleh syara' untuk menghilangkan segala najis dan hadats.

Dalam hukum Islam, masalah bersuci menduduki tempat yang paling penting dan paling utama dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada sang Khaliq. Sebagaimana halnya shalat yang tidak sah apabila dilakukan tanpa bersuci terlebih dahulu.

Firman Allah SWT: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."
(QS. al-Baqarah: 222)

dalam hadits Rasulullah SAW menjelaskan: "Allah tidak akan menerima shalat yang tidak disertai dengan bersuci."
(HR. Ahmad, Nasa'i, dan Ibnu Majah dari Usamah)

Masalah bersuci dalam ajaran Islam tidak semata-mata menyangkut atau menunjuk pada beberapa perbuatan ibadah tertentu, akan tetapi menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia, baik yang berhubungan langsung dengan sang Khaliq ataupun sesama manusia. Islam sangat menekankan masalah kebersihan dan kesucian dalam kehidupan manusia. Sebab,kebersihan dan kesucian itu tidak hanya sebagai sarana untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT, namun juga dalam rangka menjaga kebersihan hidup dengan pola hidup bersih.

Islam adalah agama yang sangat memerhatikan perkara kebersihan. Jika ayat yang pertama kali turun berisikan perintah untuk membaca, maka ayat yang kedua turun mengandung perintah untuk memerhatikan kebersihan.

firman Allah SWT: "dan pakaianmu bersihkanlah." (QS. al-Muddatsir: 4)

Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan mulai dari hal-hal yang sepertinya sepele hingga yang sangat serius. Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi, maka disyariatkanlah siwak/menggosok gigi. 
Rasulullah SAW bersabda: "Siwak/menggosok gigi dapat membersihkan mulut dan memperoleh keridhaan Tuhan." 
(HR. Bukhari dan Ash-hab us Sunan dari 'Aisyah)
bahkan dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda: "Sekiranya tidak memberatkan umatku, maka sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat."
(HR. Jama'ah dari Abu Hurairah)

Islam juga sangat memerhatikan pentingnya menjaga kebersihan makanan dalam rangka menjaga kesehatan. Maka disyariatkanlah supaya umat Islam menutup makanan dan minuman agar tidak dihinggapi lalat atau kotoran. Pendek kata, Islam sangat memerhatikan perkara kebersihan. Segala sisi kehidupan manusia dan upaya-upaya untuk menjaga kebersihan telah dijelaskan dengan gamblang ole Islam.

Sedemikian pentingnya kebersihan hingga Islam menjadikannya sebagai bagian terpenting dalam ibadah, bahkan menjadikannya sebagai pondasi agama. Bukankah orang yang hendak masuk Islam diharuskan mandi sebelum mengucapkan syahadat, dan agar shalat menjadi sah, harus didahului dengan wudhu atau tayyamum. Selain menekankan pentingnya kebersihan dan kesucian fisik, Islam juga sangat menekankan pentingnya menjaga kasucian psikis atau jiwa. Sebuah kesucian yang sangat vital dalam rangka menempatkan diri sebagai bagian dari orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat kelak.

firman Allah SWT: "Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."
(QS. asy-Syams: 9-10)

dan dalam firman-Nya yang lain: "(yaitu) pada hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (QS. asy-Syu'ara': 88-89)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar